PERAIH MEDALI EMAS PERTAMA INDONESIA DI ASIAN GAMES 2018

20 August 2018

Bendera Merah Putih berhasil dikibarkan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya pada hari pertama penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta Convention Centre (JCC), Minggu (19/8/2018) sore WIB. Medali emas pertama pun datang dari cabang olahraga Taekwondo nomor tunggal putri poomsae yang dipersembahkan Defia Rosmaniar.

Disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), Defia berhasil tampil luar biasa di hadapan publik sendiri. Atlet berusia 23 tahun itu mampu memenuhi ambisinya untuk meraih medali emas di ajang pesta olahraga terbesar se-Asia itu.

 

Berhadapan dengan wakil Iran, Marjan Salahshouri, Defia berhasil memenangkan laga dengan mengoleksi 8.690 poin. Sementara Salahshouri harus puas dengan medali perak setelah memperoleh nilai 8.470 poin.

Seperti dilansir dari laman resmi Asian Games 2018, Defia sendiri mulai serius menekuni dunia Taekwondo sejak 2007 saat bersekolah di Bogor. Dengan tekad yang kuat, Defia mencoba untuk berlatih keras agar bisa berprestasi untuk mengharumkan nama bangsa.

Meski sempat mengalami cedera pada 2013, hal itu tak mematahkan semangatnya untuk terus berprestasi. Terbukti lima tahun berikutnya, usaha wanita yang mengenyam pendidikan di Universitas Negeri Jakarta jurusan pendidikan olahraga itu tak sia-sia.

Sejumlah prestasi apik pun pernah diraih Defia sebelum ia memenangkan medali emas Asian Games 2018. Pada gelaran SEA Games 2013 yang berlangsung di Myanmar, Defia mampu meraih dua medali perunggu di nomor beregu putri dan campuran poomsae.

Sementara pada 2017 menjadi salah satu puncak kejayaan Defia dengan meraih medali perak di ajang Asian Indoor and Martial Arts Games di Turkmenistan. Raihan perak itu ia dapat di nomor beregu putri poomsae. Belum sampai di situ, Defia juga meraih perunggu di nomor tunggal putri poomsae.

Pada tahun yang sama, Defia juga berprestasi di SEA Games 2017 di Malaysia. Tampil di nomor tunggal putri poomsae, atlet yang hobi mendengarkan musik itu meraih medali perunggu. Kini satu tahun berikutnya, ia berhasil mencatatkan diri menjadi yang terbaik di kawasan se-Asia.