No Medical, No Games

06 April 2018

 Indonesia kembali menjadi tuan rumah Asian Games setelah 56 tahun lalu (1962). Sejumlah persiapan dilakukan, termasuk kesiapan tenaga medis yang dimotori oleh Kementerian Kesehatan RI untuk menyukseskan acara tersebut.

Asian Games 2018 mendapat perhatian khusus dari Kemenkes RI karena ini adalah event internasional dengan karateristik tertentu. Maksudnya, event ini dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, di tempat tertentu, dan memerlukan penanganan khusus.

Artinya, diperlukan pelayanan kesehatan yang optimal dalam kegiatan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang matang dan petugas kesehatan harus bekerja secara profesional dalam memberikan pelayanan terbaik.

Kesehatan atlet menjadi fokus utama. Tenaga medis yang ahli di bidang emergensi dan kedokteran olahraga sangat diperlukan.

Menteri Kesehatan, Nila Moeloek mengatakan tidak ingin ada kasus kematian, cedera, cacat pada atlet yang sedang bertanding. Maka dari itu diperlukan pelatihan khusus terkait emergency in sport event untuk menguatkan kompetensi dari petugas kesehatan Asian Games dan Asian Para Games.

"Dalam Asian Games dikenal istilah no medical, no games. Artinya, bagi petugas kesehatan yang akan ditugaskan sudah barus berada di tempat sebelum pertandingan dimulai," ujar Nila Moeloek kepada wartawan.

"Untuk itu saya meminta kepada semua pimpinan instansi petugas Asian Games agar membebastugaskan petugas ini selama Asian Games berlangsung. Jangan sampai pertandingan ditunda, apalagi sampai dibatalkan hanya karena ketiadaan petugas kesehatan," sambungnya.

Kemenkes RI selaku penanggung jawab di bidang kesehatan sesuai instruksi Presiden No 2 tahun 2016 telah mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untum masalah kesehatan Asian Games. Mulai dari medical station sampai penyiapan rumah sakit rujukan.

 

Sumber : metrotvnews.com