MARC JACOBS TAMPILKAN MODEL BERHIJAB DI NEW YORK FASHION WEEK

19 February 2018

Desainer Marc Jacobs kembali menyuguhkan karya terbarunya di New York Fashion Week. Mencuri perhatian, para model yang muncul dengan penutup kepala seperti hijab.

September 2017 lalu, Marc mempresentasikan koleksi Spring/Summer 2018 dengan model berturban. Keputusan Marc untuk mengandalkan turban sebagai penghias kepala para modelnya sempat menuai kontra. 

Tak sedikit yang menyebut Marc rasis karena turban dulunya dipakai oleh para perempuan Afrika yang menjadi budak di Amerika Serikat. Namun kenyataannya, turban sudah sering diadopsi sebagai penutup kepala yang modis. Di Indonesia, kerap ditemui hijabers yang menggunakan turban untuk menutupi rambutnya.

Berbicara soal hijab, Marc mencoba mengangkatnya di koleksi Fall-Winter 2018 yang ditampilkan di New York Fashion Week, Rabu (14/2/2018).

Keglamoran fashion di era 1980-an menjadi sumber inspirasi mantan direktur kreatif Louis Vuitton itu untuk koleksinya kali ini.

Penampilan glamor kala itu terdefinisikan lewat busana yang serba longgar nan dramatis. Marc tetap mempertahankan siluet tersebut dengan menghadirkan pilihan outerwear, seperti mantel dan blazer, berukuran besar.

Bahkan saking besarnya, model terlihat seperti tenggelam di dalam busana tersebut. Namun, Marc membuatnya terasa lebih modern dengan permainan warna dan motif yang berani, kombinasi material yang luks, serta ditingkahi pilihan aksesori yang edgy.

Untuk tampil glamor di era itu, kurang lengkap tanpa memakai kerudung sebagai penyempurna gaya. Tengok saja penampilan Grace Jones, yakni aktris, model, sekaligus penyanyi asal Jamaika yang menjadi ikon fashion di era 1980-an.

Dalam presentasinya, Marc menampilkan penutup kepala tersebut seperti hijab yang dipadukan dengan topi berukuran besar. Bentuknya bervariasi, ada yang mengepas di wajah, ada pula yang melebar.

Tidak diketahui pasti alasan Marc menampilkan 'hijab' di koleksi terbarunya ini. Belakangan, memang banyak desainer dunia mulai mencoba mengangkat modest wear, termasuk hijab, untuk meraih pasar baru.

Di saat perekonomian Eropa dan Amerika Serikat melesu, pasar Timur Tengah dan Asia menjadi sasaran empuk para pemain besar di industri fashion. Koleksinya pun disesuaikan dengan selera pasar dan budaya setempat.

Menarik melihat bagaimana desainer dunia mengolah modest wear sesuai kreativitasnya. Setelah Marc, akan ada desainer lain yang menyusul.

 

Sumber: wolipop.detik.com