FBI HINGGA CIA LARANG WARGA AS GUNAKAN SMARTPHONE HUAWEI DAN ZTE

19 February 2018

Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan sebuah peringatan keras. Peringatan tersebut mengimbau penduduk setempat untuk tidak membeli smartphone yang dibuat oleh Huawei atau ZTE.

Pejabat tinggi dari dari CIA, NSA, FBI dan Badan Intelijen Pertahanan bersaksi di hadapan Komite Intelijen Senat bahwa produsen smartphone China itu menimbulkan ancaman bagi konsumen di Amerika.

Direktur FBI Chris Wray memaparkan alasan peringatan atas larangan penggunaan smartphone Huawei dan ZTE. Ia berkata ada risiko yang akan membiarkan perusahaan tunduk pada pemerintah asing di dalam infrastruktur telekomunikasi AS.

Untuk diketahui, Huawei juga memiliki bisnis peralatan jaringan yang ia pasarkan di berbagai negara. Namun pemerintah AS telah memblokirnya.

“Ini menyediakan kemampuan untuk secara licik memodifikasi atau mencuri informasi. Dan ini menyediakan kapasitas untuk melakukan spionase yang tak terdeteksi,” kata Wray.

Huawei sendiri belum banyak melenggang di pasar AS karena kekhawatiran pemerintah setempat. Meski dituduh karena dicurigai, Huawei mengatakan bahwa klaim untuknya di AS itu “tidak berdasar”.

Januari lalu, Huawei dan AT&T gagal menempuh kesepakatan untuk memasarkan smartphone buatannya. Wray kemudian memuji upaya AT&T yang dinilainya telah meningkatkan kesadaran akan masalah dari vendor China itu.

Terkait larangan yang diperingatkan oleh Badan Intelijen AS, Huawei menolak memberikan komentar. Meski begitu, pihaknya mengaku terus memantau perkembangan di Kongres.

Dalam pernyataannya, Huawei menyoroti berbagai negara yang mengizinkannya beroperasi.

"Kami beroperasi di 170 negara di mana ada kepercayaan dengan pemerintah dan pelanggan bahwa kami tidak menimbulkan risiko cybersecurity yang lebih besar ketimbang vendor lainnya," kata Huawei.

Huawei bersikeras pihaknya tak pernah dimnta untuk memberikan akses pada teknologinya atau memberikan data maupun informasi terkait warga negara atau organisasi kepada pemerintah ataupun agensinya.

Sementara itu, ZTE dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa ponsel dan perangkatnya menggabungkan chipset dan komponen lainnya yang diproduksi di AS.

"Sebagai perusahaan publik, kami berkomitmen untuk mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku di Amerika Serikat, bekerja sama dengan operator untuk melewati protokol pengujian yang ketat, dan mematuhi standar bisnis tertinggi," kata perwakilan ZTE dalam sebuah email.

Jika pada akhirnya larangan ini diberlakukan, maka Huawei dan ZTE akan menambah deretan perusahaan asing yang diblokir di AS setelah Kaspersky. Demikian seperti dilansir CNN, Jumat (16/2/2018).

 

Sumber: okezone.com