BANDARA A.YANI SEMARANG BEROPERASI MEI 2018

13 February 2018

 Terminal baru bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, ditargetkan mulai beroperasi pada Mei 2018 nanti. Artinya, bandara bisa segera digunakan untuk keperluan mudik perayaan lebaran tahun ini.

"Pengoperasian terminal baru bandara ini menjawab masalah kapasitas minimun yang telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir," tutur Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, mengutip Antara, Senin (12/2).

Minggu (11/2) kemarin, Faik melakukan penutupan atap (topping off) terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Topping off menjadi komitmen pemerintah kepada pengguna jasa bandara, masyarakat Semarang dan Jawa Tengah, untuk meningkatkan layanan bandar udara dengan mengutamakan kenyamanan. Tanpa mengesampingkan aspek keselamatan.

Adapun, pengerjaan terminal baru dan pengembangan bandara tersebut merogoh kocek Rp2,07 triliun.

Ke depan, Bandara Internasional Ahmad Yani akan mampu menampung 6 juta penumpang tiap tahun dari sebelumnya hanya 800 ribu penumpang. Hingga akhir tahun lalu, Bandara Ahmad Yani tercatat melayani 4,4 juta penumpang.

Bandara Ahmad Yani memiliki luas area 58.652 meter persegi atau hampir sembilan kali lebih besar dibandingkan luasan terminal existing, yaitu 6.708 meter persegi.

Luasan apron baru mencapai 72.522 meter persegi yang dapat menampung 13 pesawat narrow body atau konfigurasi 10 pesawat narrow body dan 2 pesawat wide body kargo.

Bandara Ahmad Yani, sambung Faik, nantinya diposisikan sebagai bandara bisnis dan industri.

Bandara Ahmad Yani Semarang mengusung konsep bandara terapung yang dipadukan dengan konsep eco-green airport, sehingga menjadikan bandara ini sebagai bandara dengan terminal terapung pertama di Indonesia.

Disebut sebagai bandara terapung karena terminal baru Bandara Ahmad Yani dibangun di atas lahan lunak dan sebagian besar berair dengan menggunakan tiang pancang dan metode prefabricated vertical drain (PVD) untuk memadatkan lahan lunak tersebut.

PVD sendiri merupakan sistem drainase buatan yang dipasang di dalam lapisan tanah lunak. 

 

Sumber: www.cnnindonesia.com