ROKET TERKUAT DILUNCURKAN

08 February 2018

Titel roket terkuat yang masih beroperasi sukses diraih Falcon Heavy setelah berhasil menjalani uji coba peluncuran perdananya.

Pada Selasa, 6 Februari pukul 15.45 ET, atau 3.45 WIB dini hari tadi, roket Falcon Heavy milik SpaceX sukses untuk mulai menapaki jalannya menuju ke angkasa.

"Falcon Heavy menuju ke angkasa dalam uji coba peluncurannya, membangkitkan kembali sejarah dari Saturn V dan mengembalikan landasan 39A pada misi antar planet," ujar penyiar dari SpaceX saat roket tersebut mulai lepas landas.

Tiga menit setelahnya, dua pendorong dari Falcon Heavy berhasil melepaskan diri, yang diikuti dengan kembalinya mereka ke Bumi lima menit setelah terlepas dari roket tersebut.

Selain memberikan keriuhan tersendiri setelah roket unggulannya berhasil meluncur, hal ini juga membuat SpaceX berada di atas angin dalam industri antariksa.

Sebagaimana disebutkan oleh Elon Musk, jika Falcon Heavy bisa meluncur ke angkasa, maka hal tersebut akan mengubah peta persaingan para penyedia pesawat antariksa dalam berlomba untuk mengejar kontrak dari NASA, lembaga kemiliteran, hingga berbagai perusahaan.

Satu aspek yang menjadikan SpaceX menjadi yang terdepan dalam industri ini adalah harga tiap satu kali peluncuran yang murah dari Falcon Heavy, dengan kemampuannya yang bisa digunakan kembali.

Untuk sekali meluncur, Falcon Heavy membutuhkan biaya USD 90 juta. Jika dibandingkan, Delta IV Heavy, roket terkuat setelahnya, yang dioperasikan oleh Launch Alliance memakan biaya USD 435 juta untuk itu.

Ditambah, Falcon Heavy memiliki kekuatan dua kali lebih besar dari pesaing terdekatnya tersebut dalam urusan kapasitas muatan yang mampu dibawa.

"Jika kami berhasil, maka ini akan menjadi 'akhir' dari para operator roket muatan besar lain," ujar Elon Musk, seperti detikINET kutip dari The Guardian, Rabu (7/2/2018).

"Bayangkan satu perusahaan memiliki pesawat antariksa yang dapat digunakan kembali dan sisanya hanya mempunyai roket sekali pakai. Kedengaran gila memang, namun begitulah bisnis di industri ini bekerja," tuturnya menambahkan.

Jika ada satu yang masih mengganggu pikiran Elon Musk dan seluruh orang di dalam SpaceX adalah belum kembalinya satu pendorong tersisa dari Falcon Heavy.

Sampai saat ini, pihak SpaceX belum bisa memberikan konfirmasi apakah pendorong terakhir telah berhasil mendarat di drone ship yang tersedia di atas Samudra Atlantik, dengan potensi hilangnya pendorong tersebut semakin besar.

Meskipun begitu, Elon Musk tetap optimis bahwa Falcon Heavy dapat mewujudkan ekplorasi antar planet, sekaligus membantu NASA dalam menjalankan misi ke Bulan untuk pertama kalinya sejak 1972.

 

Sumber: detik.com