DIBAYAR UNTUK BAHAGIA

04 February 2018

Setiap orang pasti menginginkan kebahagiaan. Tapi, tidak semua orang benar-benar bahagia.

Berbagai cara dilakukan oleh setiap manusia untuk menemukan kebahagiaan. Mulai dari mencari pasangan idaman, membeli barang mewah, bahkan mencari negara ideal untuk menghabiskan sisa hidup dengan bahagia.

Memang seringkali tempat di mana kita tinggal dapat mempengaruhi kebahagiaan. Bisa jadi itu karena iklimnya yang nyaman, pemduduknya yang ramah, atau sistem di negara tersebut yang membuat warganya bisa hidup tenang.

Dan Buettner dalam bukunya 'The Blue Zones of Happiness', menemukan bahwa beberapa negara memiliki lebih banyak penduduk yang bahagia dibanding negara lain. Alasan mereka lebih bahagia antara lain karena adanya jaminan hidup layak dan fasilitas gratis, jenjang kehidupan yang jelas, serta interaksi sosial yang banyak.

Ia mendapatkan hasil tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukannya melalui jajak pendapat dari Gallup, Eurobarometer dan Latinobarómetro.

Di Denmar, kata Buettner, warga dibayar untuk kuliah, mendapat perawatan kesehatan gratis, mendapatkan bayaran dan cuti hamil selama 10 bulan untuk pria dan wanita, dan berhak mendapatkan dana pensiun.

"Anda hanya perlu mengejar pekerjaan yang Anda cintai," papar Buettner.

Bandingkan dengan di Indonesia, biaya sekolah dan kuliah mahal, fasilitas kesehatan gratis masih belum memadai, cuti hamil dan melahirkan hanya 3 bulan dan berlaku untuk perempuan saja, lalu pensiun hanya bagi pegawai negeri. Kita bahkan seringkali harus bekerja apapun agar bisa hidup layak.

 

Meski demikian, agar menjadi lebih bahagia, Buettner menyarankan agar kita mencari pekerjaan yang sesuai dengan kesukaan kita. "Luangkan waktu untuk memikirkan tujuan hidup Anda," kata Buettner.

Buettner juga merekomendasikan agar kita benar-benar mengetahui nilai-nilai dalam diri, apa yang kita sukai, dan apa yang terbaik untuk kita, serta bagaimana untuk mendapatkannya.

 

Sumber: kompas.com